KISAH AYAH “BIJAK” dan AYAH “BIASA”
Kisah dua orang ayah. Ayah ‘Biasa’ dan Ayah
‘Bijak’. Keduanya sedang dalam kondisi kritis dan dokter sudah memvonis
tidak lama lagi akan tutup usia. Mereka kemudian memanggil Istri dan
anak-anaknya.
Pesan terakhir Ayah ‘Biasa’ kepada anak sulungnya :Nak, ayah sudah akan pergi, sebagai anak sulung, kamu harus membantu Ibu menjaga keluarga ini. Tolong lunasi biaya Rumah Sakit selama ayah sakit. Kalau uangnya tidak cukup, jualah mobil atau rumah kita. Kalau masih tidak cukup juga, terpaksa kamu pinjam dengan saudara dulu. Biaya Rumah Sakit ayah memang mahal sekali. Ayah juga minta maaf karena kamu harus berhenti kuliah. Uang sisa tabungan harus didahulukan untuk menyekolahkan adik2mu yang masih kecil. Jaga Ibu dan adik2mu. Setelah itu Ayah ‘Biasa’ meninggal.
Ayah ‘Bijak’ juga berpesan kepada anak sulungnya:
Nak, Ayah sudah akan pergi. Sebagai anak sulung, kamu harus membantu Ibu menjaga keluarga ini. Jangan khawatir soal biaya Rumah Sakit. Walau biaya Rumah Sakit ini mahal, tapi asuransi kesehatan yang ayah ambil cukup untuk melunasi semuanya. Asuransi pendidikan sudah ayah siapkan untuk membiayai pendidikanmu dan adik2mu sampai jenjang tertinggi. Belajarlah dengan tenang. Asuransi jiwa ayah akan memberikan uang pertanggungan yang dapat digunakan untuk membuka usaha dan memenuhi kebutuhan hidup kalian. Hiduplah dengan tenang. Jaga Ibu dan adik2mu. Setelah itu Ayah ‘Bijak’ pun meninggal.
Jika Anda adalah seorang ayah, Anda ingin menjadi Ayah ‘Biasa’ atau Ayah ‘Bijak’ ?
Kira-kira, anak-anak Anda menginginkan Anda menjadi Ayah ‘Biasa’ atau Ayah ‘Bijak’ ?
“Manfaat Asuransi bukan untuk diri kita sendiri. Asuransi melindungi masa depan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi.”
“Membeli Proteksi Tidak membuat orang menjadi bangkrut, tapi banyak orang yang bangkrut karena tidak punya Proteksi..”
KISAH IBU DAN ANAKNYA
Kisah seorang Mama punya anak gadis anak
tunggal yang sudah bekerja, suatu hari anak gadis tersebut mendapat
tawaran untuk mengambil rekening Asuransi Prudential oleh seorang
Financial Plenner Prudential Singapore. Setelah dibuatkan Ilustrasi
Prudential oleh Financial Planner, katanya mau dipelajari dulu, tapi
tidak dibaca, cuma di simpan di dalam laci mejanya. Suatu hari anak
gadis itu meninggal dunia karena kecelakaan. Mamanya beres2 rumah dan
menemukan ilustrasi Prudential di laci meja anaknya. Mamanya begitu
senang karena mengira anaknya begitu sayang sama dia, karena sudah
meninggalkan uang Asuransi untuk melanjutkan hidupnya. Mamanya pergi ke
kantor Pusat Prudential Singapore dengan maksud ingin menanyakan perihal
ilustrasi Prudential tersebut. Tapi pihak Customer Care Prudential
Singapore mengatakan ini hanya proposal Ilustrasi bukan Polis Asuransi.
Mamanya langsung menangis :’( dia mengatakan waktu anaknya masih kecil
sampai lulus sekolah dia biayain anaknya dari hasil bekerja sebagai
tukang cuci baju dari pintu ke pintu di salah satu apartment di
Singapore. Sekarang di usianya yang sudah tua dia harus kembali mencuci
baju dari Pintu ke Pintu. Moral Cerita kisah nyata ini : Kita tidak
boleh Egois buat menabung. Karena mungkin kita memang belum membutuhkan
tabungan kita saat ini, tapi kalau sesuatu terjadi degan diri kita
mungkin tabungan kita itu berguna untuk keluarga yang kita sayangi,
khususnya orang tua kita yang kita sayangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar